Peringati Hari Lansia ke 26, Gubernur Jatim Resmikan PP Lansia Assuniyah Jember

Author
Published June 25, 2022
Peringati Hari Lansia ke 26,  Gubernur Jatim Resmikan PP Lansia Assuniyah Jember

 

Jember.SGI. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar parawansa resmikan ponpes Kasepuhan Lansia Assuniyah di Dusun Pondok Waluh, Desa Kencong, Kecamatan Kencong, Jember, Sabtu,(25/6/2022).

Kegiatan ini bertepatan dengan peringatan hari lansia nasional yang ke 26 tahun, Dalam kesempatan mulia tersebut, ponpes Kasepuhan yang mempunyai 23 kamar istirahat dan juga 17 ruangan sudah dihuni oleh beberapa  lansia produktif.

Yang dimaksud lansia produktif yaitu lansia yang masih sangat sehat jasmani dan rohani dan diberikan pekerjaan yang ringan seperti kerajinan tangan dan nanti hasil dari pekerjaan para lansia bisa dijual ke masyarakat luas.

Dalam Sambutannya Gubernur mengatakan, Alhamdulillah di Jember sudah ada ponpes Kasepuhan yang hari ini bertepatan pada hari Lansia nasional ke 26 telah kita resmikan, nanti kami dari pemrov Jatim juga mengagendakan program PKH Plus bagi lansia juga agar perlindungan terhadap lansia makin terjamin," kata Khofifah Gubernur Jatim.

Selain itu Gubernur juga menerangkan jika untuk lansia di Indonesia peningkatan nya sangat luar biasa, maka dari itu perlu adanya lansia yang yang mandiri dan produktif agar tidak sampai terjadi lansia terlantar.

Jadi pemrov Jatim akan selalu memfokuskan bagi lansia, dan ini adalah salah satu penghormatan kami untuk lansia, dimana lansia produktif memang harus dibentuk dengan kebersamaan, kami juga melihat berbagai hasil kreatifitas lansia di Jember ini cukup luar biasa," ujar Gubernur.

Tidak hanya itu saja, dalam peringatan hari lansia nasional ke 26 tahun tersebut yang disatukan dalam peresmian Ponpes Kasepuhan Assuniyah pihak terkait yang hadir diantaranya bupati Jember Hendy Siswanto dan juga sejumlah OPD pemrov Jatim dan juga pihak pihak terkait.

Sementara itu Salah satu lansia produktif asal desa pondok waluh, kecamatan kencong bernama nenek Asiya (67) tahun dalam kesempatan kunjungan Gubernur Jatim yang menjajakan hasil kreatifitas berupa Tas, Sandal dari kulit dan kerajinan baju batik motif burung merak tersebut menyampaikan.

"Alhamdulillah meski saya sudah umur 67 tahun saya masih bisa bekerja dengan membuat hasil kerajinan tangan berupa tas dan sandal dari kulit domba yang harganya bisa hampir 700-900 ribu per pasang, selain itu saya juga membuat baju motif batik bergambar burung merak yang cucu kami jual lewat online atau offline ke masyarakat dan Alhamdulillah laku dengan harga 20 ribu hingga ratusan ribu," kata nenek Asiya yang sudah 7 tahun geluti profesi ini.

Sementara ini teman kami ada 3 orang, dan meski saya sulit pendengaran namun kami juga dibantu anak cucu dan kawan kawan lansia yang masih muda untuk penjualan dagangan kami," jelas Asiya.(h/r).

Post a Comment

SUARASGI © 2023